Rabu, 29 Juni 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang

Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal).Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial.Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsure tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsure tersebut dan pertumbuhan tanaman akan merana. Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan unsur hara mikro.Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar (0.5-3% berat tubuh tanaman).Sedangkan unsur hara mikro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil (beberapa ppm/ part per million dari berat keringnya).
Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Kita sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi unsur hara pada tanaman.
Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman, tanaman apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja jenis-jenis nutrisi atau unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman yang kita budidayakan. Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat dan seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal.  Pengetahuan ini pun perlu pada saat mengamati proses pertumbuhan tanaman.  Apabila pertumbuhan tanaman tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan tindakan yang cukup tepat sebelum semuanya terlambat.

1.2. Tujuan
           
1.      Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan vegetative dan generative pada tanaman kacang hijau.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui tentang gejala defisiensi unsur hara yang terjadi pada tanaman kacang hijau dengan lima perlakuan yang diberikan yaitu +NPK, -N. –P, -K, -NPK.





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Rendahnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah akan mengakibatkan rendahnya tingkat kesuburan tanah. hal ini akan menjadi  salah satu faktor pembatas dari hasil produksi tanaman jagung. Dengan dilakukan  penambahan unsur hara sangat diperlukan, karena zat-zat yang terdapat dalam tanah yang sebelumnya tidak tersedia dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman maka dengan dilakukan pemupukan bagi  tanaman sehingga kebutuhan akan terpenuhi (Tania,2012).
            Dalam hal ini pemupukan terdapat unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman. Dengan pemberian pupuk bagi tanaman sangat dibutuhkan terutama pada daerah  atau tanah yang berpH masam ,dengan sebagian besar unsur hara di dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman (Novriani,2010). Pemupukan bertujuan untuk mengganti unsur hara yang hilang dan dilakukan menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan bagi tanaman jagung dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan mutu tanaman. Ketersediaan dari unsur hara yang lengkap dan berimbang yang dapat diserap bagi tanaman merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pertumbuhan dan produksi tanaman (Dewanto,2013).
            Unsur hara merupakan unsur yang sangat dibutuhkan bagi tanaman baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Unsur hara memiliki fungsi yang berbeda pada setiap tubuh tanaman yaitu termasuk ionik, peran nzimatik, struktural dan peaturan (Christin, 2009).Unsur hara dibagi menjadi 2 jenis yaitu unsur hara essensial dan non essensial yang semua tergantung penyerapan dari tanaman terhadap kebutuhannya.
            Berdasarkan tingkat kebutuhan unsur hara dibedakan menjadi 2 golongan yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diserap tanaman dalam jumlah yang relatif banyak bagi tanaman,sebaliknya pada unsur hara mikro yang hanya diserap tanaman dalam jumlah sedikit (Redaksi PS,2005). Ada 6 unsur hara makro yang dapat diserap tanaman yaitu nitorgen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S) (Budiana, 2005). ) Sedangkan mikro elemen terdiri dari Boron (B),Clor (Cl),kalium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn),molibden (Mo), dan zink (Zn). Unsur hara yang diperoleh tanaman dari dalam tanah atau larutan hara yaitu unsur N, S, K, B, Mg, Ca, Zn, Mo, Be, Mn, Na, Si.
            Menurut Rosmarkam,(2002) menggusulkan bahwa perbedaan antara unsur hara makro dan mikro adalah 0,02%,kadar unsur hara lebih dari 0,02% dan bila kurang maka disebut dengan unsur hara mikro. Tetapi di lapang, banyak ditemukan bagi tanaman tertentu dan hidup pada tanah tertentu yang memiliki angka tersebut tidak tepat.           
            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara di dalam tanah yang dapat diambil tanaman yaitu adalah total pasokan hara, kelembaban tanah dan aerasi, suhu tanah, dan sifat  fisik maupun kimia tanah. Hal ini semua merupakan faktor pada unsur hara semuanya. Jika dalam kondisi lingkungan tanah, unsur hara terjadi berlebihan dalam hal tertentu akan mengurangi kerja mikroorganisme mengolah unsur hara dalam proses pertumbuhan tanaman. Dan sebaliknya jika unsur hara dalam tanah sesuai maka kinerja mikroorganisme untuk mengolah unsur hara akan baik dan tanah menjadi subur(QingQiu,2008).
            Untuk unsur hara makro dan miko jika diambil oleh tanaman dalam jumlah sedikit ataupun banyak akan berpengaruh dalam metabolisme tanaman.Gejala kekurangan unsur hara tergantung baik pada mobilitas dan peran unsur haranya. Biasanya terjadi batang kerdil dan daun, klorosis daun,klorosis seluruh,nekrosis daun,tinggi tanaman dan ukuran daun hampir sama dengan gejala yang lain (Christin,2009).
            Oleh sebab itu maka tanaman harus diberikan nutrisi unsur hara yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan dari fase tanaman saat itu juga. Dalam proses pemupukan adalah salah satu kegiatan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan produksi tanaman. Ketersediaan pupuk dengan sumber hara  makro seperti N, P, dan K yang  cepat  direspons oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh kalangan masyarakat salah satunya  petani, sehingga diperlukan suatu informasi mengenai  ketersediaan unsur  hara di dalam tanah agar petani mengetahui unsur hara yang kahat di tanah tersebut (Nurdin,2008).
Unsur N adalah unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya pada tanaman. Unsur ini berperan utama dalam : merangsang pertumbuhan vegetatif ( batang dan daun ); meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulir / rumpun. Kekurangan unsur N menyebabkan : pertumbuhan kerdil ; daun menguning dan sistem perakaran terbatas. Sedangkan kelebihan unsur N menyebabkan : pertumbuhan vegetatif memanjang ( lambat panen ); mudah rebah; menurunkan kualitas bulir dan respon terhadap serangan hama dan penyakit. ( Wahyudi.R, 2013)
Pupuk adalah substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Pupuk memang sengaja dibuat mengandung bahan-bahan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.Menurut pengertian ini, bahan yang walapun mengandung zat yang dibuutuhkan tanaman tetapi tidak dibuat dengan sengaja untuk memberikan nutirisi kepada tanaman tidak bisa dikatagorikan sebagai pupuk.Sebagai contoh, sisa tanaman yang jatuh ke tanah dan menyediakan N bagi tanah tidak bisa dikatakan sebagai pupuk. ( Hidayat.A.M , 2013 )




BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Pelaksanaan
            Praktikum defesiensi unsur hara pada tanaman kacang hijau dilaksanakan pada:
Hari,Tanggal   : Senin, 14 Maret 2016
Waktu                         : 15.00-17.00 WIB
Tempat            : Laboratorium Ilmu Tanah

3.2 Alat dan Bahan
- 4 buah pot                 - benih kacang hijau
- cangkul                     - media tanam (tanah berpasir)
- timbangan analitik    - pupuk furaden
- kertas lebel                - pupuk urea
                                    - pupuk sp36
                                    - pupuk KCL




1.      Persiapan media
-          Menyiapkan wadah pot sebanyak empat buah.
-          Mencampurkan pupuk furaden dalam media pasir.
-          Memasukkan media pasir ke wadah pot yang sudah dipersiapkan.
-          Memberi lebel pada setiap pot menggunakan perlakuan +NPK,-N,-P,-K.
2.      Penanaman
-          Menanam benih kacang hijau sebanyak 3 butir dalam setiap pot.
-          Melakukan perawatan dengan menyiram dan menjaga dari gulma.
-          Melukan pemupukan dengan pupuk dan dosis sebagai berikut:
Urea          = 0,3 gr pertanaman
Sp36          = 0,6 gr pertanaman
KCL          = 0,3 gr pertanaman











BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

No.
Perlakuan pengamatan
+NPK
-K
-N
-P
Kontrol
1.
Tinggi Tanaman
70 cm
105 cm
82 cm
75 cm
78,5cm
2.
Daun
Daun hijau terdapat bercak nekrosis, bagian ujung berwarna coklat
Daun menguning, bagian ujung seperti terbakar.
Daun menguning, ujung daun keputihan
Daun segar berwarna hijau,. bagian pucuk berwarna kuning
Daun segar berwarna hijau muda
3.
Batang
Segar dan kokoh berwarna hijau
Kering, batang seperti mengkerut
Kering dan layu berwarna hijau kecoklatan
Berwarna hijau
Hijau dan agak layu
4.
Berat basah polong
2,3 gr
2 gr
0,3 gr
1,5 gr
1 gr
5.
Berat isi polong
2 gr
1,8 gr
0,25 gr
1,2 gr
0, 8 gr
4.1 Hasil Pengamatan




4.2. Pembahasan
            Dalam kegiatan  praktikum tentang  Defisiensi  unsur hara kami melakukuan 5 perlakuan pupuk,yang pertama yaitu perlakuan +NPK ,perlakuan –K,-N,-P,dan kontrol (-NPK).Pada perlakuan kelompok 3 diperoleh data sebagai berikut.+NPK meiliki tinggi tanaman  70 cm,untuk warna daun yaitu hijau dengan berat basah 2,3 gr dan berat bersih 2 gr.Untuk selanjutnya dengan perlakuan pupuk –K diperoleh tinggi tanaman 105 cm ,daun berwarna kuning , berat basah 2 gr,dan berat isi 1,8 gr.Untuk perlakuan –N diperoleh tnggi tanaman 82 cm,warna daun hijau kekuningan,berat basah 0,3 gr,dan berat isi 0,25 gr. Sedangkan untuk perlakuan –P diperoleh tinggi tanaman 75 cm,warna daun kuning,berat basah 1,5gr,berat isi 1,2 gr,yang terkahir yaitu kontrol –NPK dengan tinggi tanaman 78,5 cm,daun kuning kecoklatan,berat basah 1 gr dan berat isi 0,8 gr.Dari data yang telah kami peroleh dengan perlakuan +NPK semua unsur telah tersedia dalam perlakuan +NPK ini dan telah dieterapkan dalam kegiatan praktikum kami dan memperoleh hasil yang paling bagus dari keempat perlakuan yang lainya. Ketiga unsur ini mempunyai peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana ketiga unsur ini saling berinteraksi satu sama lain dalam menunjang pertumbuhan tanaman, unsur nitrogen dapat diperoleh dari pupuk Urea dan ZA. unsur P dari pupuk TSP/SP-36, sedangkan K dalam KCI dan ZK. Selanjutnya menggunakan perlakuan –K dari perlakuan –K mendapatkan hasil yang lumayan menonjol dalam berat basah pada tanaman karena apabila tanaman kekurangan unsur K daun paling bawah terdapat bercak seperti terbakar,tepi daun mengering seperti terbakar dan bunga mudah rontok.Selanjutnya perlakuan –N dalam perlakuan ini berat isi sangat minimum yaitu dengan berat 0,1 gr dikarenakan tanaman kekurangan unsur N akan menyebabkan tulang daun dibawah permukaan daun kelihatan pucat,pertumbuhan tanaman melambat dan produktifitas rendah . Lalu perlakuan dengan –P,dalam perlakuan kekurangan –P tanaman akan kerdil daun mengecil dan mudah rontok,pertumbuhan lambat dan tanaman menjadi kerdil. Untuk yang kelima yaitu perlakuan –NPK dalam perlakuan ini tanaman tidak diberi perlakuan pupuk sama sekali dan  unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman tidak tersedia sehingga tanaman tidak tumbuh dengan normal.
Unsur hara dapat kontak dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni:
1.      Secara difusi dalam larutan tanah
2.      Secara pasif terbawa oleh aliran air tanah
3.      Karena akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah.
Setelah berada pada permukaan akar (kontak dengan akar), baru unsur hara tersebut dapat diserap tanaman.Perlu ditekankan kembali bahwa serapan ion dikendalikan oleh membran. Sehubungan dengan peranan membran ini, maka ada 4 prinsip penyerapan ion, yakni :
1.      Jika sel tidak melangsungkan metabolisme atau mati, maka membrannya akan lebih mudah dilalui oleh bahan-bahan yang terlarut (solute).
2.      Molekul air dan gas-gas yang terlarut di dalamnya seperti N2, O2, dan CO2 dapat melalui membran dengan mudah.
3.      Bahan terlarut yang bersifat hidrofobik dapat menembus membran dengan kemudahan sebanding dengan  tingkat kelarutannya dalam lemak.
4.      Ion-ion atau molekul-molekul yang bersifat hidrofilik dengan tingkat kelarutan dalam lemak yang sama akan menembus membran dengan tingkat kemudahan yang berbanding terbalik dengan ukurannya (berat molekulnya).
Pengaruh pemberian pupuk terhadap panjang daun baik tanaman yang diberi pupuk NPK, NP, NK dan PK memiliki tingkat perbedaan panjang daun dari hari ke harinya.Pertambahan panjang daun pada tanaman yang diberi pupuk jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pupuk (kontrol) sangat jauh perubahannya. Pengamatan panjang daun dari ketiga kelompok menunjukan perubahan yang hampir sama bahwasannya pemberian pupuk tersebut sangat mempengaruhi terhadap panjang daun dari tanaman yang diteliti. Pertambahan panjang daun (cm) dari masing-masing kelompok dari hari ke hari menunjukan pertambahan panjang yang tidak konstan, hal demikian dapat terjadi dengan pengaruh lingkungan yang ada pada saat itu, dimana tidak hanya dari faktor genetik dan hara yang dapat diserap oleh tanaman dan bahkan masih tersedianya atau tidak unsur hara tersebut. Tetapi pengaruh sinar matahari yang dapat mendorong tingkat klorofil yang ada di daun tersebut.
Jumlah kebutuhan tumbuhan untuk masing-masing unsur hara dikaitkan dengan kebutuhan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik. Jika unsur hara kurang tersedia, maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan yamg menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10 % dari pertumbuhan maksimum disebut sebagai batas kritis. Bagi unsur hara tersebut suatu tumbuhan dikatakan kekurangan suatu unsur hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80 % dari pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya tersedia berkecukupan. Jika jaringan tumbuhan mengandunng unsur hara tertentu dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum, maka pada kondisi ini dikatakan tumbuhan dalam kondisi konsumsi mewah (luxury consumstion).Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracuanan bagi tumbuhan.
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang, atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis atau nekrosis pada berbagai organ tanaman. Kekurangan unsur hara bagi tanaman akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda antara lain :
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas.
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang.
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K).
a.       Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
b.      Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
c.       Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
d.      Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
e.       Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
f.       Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah , Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:


BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pengaruh utama dari kekurangan unsure hara akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan adanya kematian.  Kekurangan unsur hara pada tanaman yang tahan akan mengakibatkan kekerdilan dan abnormal. Hal tersebut terjadi akibat dari terhambatnya proses metabolisme tanaman. Varietas yang tidak tahan akan cekaman unsur hara di mungkinkan terjadinya kematian.
5.2  Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan agar lebih diperhatikan praktikan saat melakukan kegiatan pengamatan.














DAFTAR PUSTAKA

Christin, H., dkk. 2009. Influence Of Iron, Potassium, Magnesium, and Nitrogen Deficiencies On The Growth And Development Of Sorghum (Sorghum Bicolor L.) And Sunflower (Helianthus Annuus L.)Seedlings.Journal Of Biotech Research (1): 64-71.
Dewanto, F. G., dkk. 2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung Sebagai Sumber Pakan.Zootek 32 (5): 1-8.
Novriani.2010. Alternatif Pengelolaan Unsur Hara P (Fosfor) Pada Budidaya Jagung. Agronobis 2(3): 42-49.
Nurdin, dkk. 2008. Pertumbuhan dan Hasil Jagung yang Dipupuk N, P, dan K Pada Tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo.  Tanah Trop 14(1): 49-56.
QingQiu, dkk. 2008.Effects Of Nitrogen On Plant-Microorganism Interaction.Journal Of Biosciences (2): 34-42

1 komentar:

  1. Best Bitcoin casinos 2020 | xn--o80b910a26eepc81il5g.online
    Best 제왕 카지노 Bitcoin casinos 2020 | xn--o80b910a26eepc81il5g.online – Best Bitcoin casinos 2020 | xn--o80b910a26eepc81il5g.online – Best Bitcoin casinos 2020 | xn--o80b910a26eepc81il5g.online – Best Bitcoin 1xbet korean casinos 2020 | xn--o80b910a26eepc81il5g.online – Best Bitcoin casinos 2020 | xn--o80b910a26eepc81il5g.online – 메리트카지노총판 Best Bitcoin

    BalasHapus